----------------------------------------------- */

Slide 1

Air Terjun.

Slide 2

Gunung Salju

Slide 3

Gunung

Slide 1

Aenean quis facilisis massa. Cras justo odio, scelerisque nec dignissim quis, cursus a odio. Duis ut dui vel purus aliquet tristique.

Slide 2

Morbi quis tellus eu turpis lacinia pharetra non eget lectus. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Donec.

Slide 3

In ornare lacus sit amet est aliquet ac tincidunt tellus semper. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Rabu, 15 November 2017

Pendakian Gunung Prau - Dieng

PENDAKIAN

Kali ini Mbah nulis perjalanan Mbah sewaktu pendakian ke Gunung Prau di Bulan November ini. Dikarenakan bulan November ini udah masuk musim penghujan maka Mbah lebih milih Gunung yang lebih pendek, lebih gampang dalam pendakian dan lebih hemat di kantong yang penting Mbah masih bisa nikmatin alam. 

Mbah kesana naik bis langsung tujuan Wonosobo dan turun di pertigaan Dieng dan dilanjutkan dengan bis 3/4 jurusan Wonosobo - Dieng. Sebenarnya bisa saja turun di terminal Wonosobo naik bis dari sana buat yang pengen bersih - bersih dulu atau buang air, tapi ya mungkin agak jauh lagi dan nambah ongkos bis nya. (untuk estimasi biaya nanti Mbah infoin di bawah tulisan ini). Tapi kalo yang mau turun di pertigaan Dieng ga ada toilet umum tapi bisa sih numpang di mushola milik warga tapi rada jauh dari jalan raya, sekitar 100 meteran lah, ada juga pom bensin tapi klo pagi - pagi banget belum buka pom bensin nya. Yang mau turun di Pertigaan Dieng bisa istirahat dulu sebentar untuk menghangatkan badan nya, karena disana ada ibu penjual minuman hangat seperti kopi, teh, susu dan gorengan buat ngeganjel perut. Murah ko Cu, satu gelas teh manis anget cuma Rp 1.500 dan gorengan cuma Rp 500.

Untuk yang mau mendaki gunung Prau ada 2 pilihan jalur, jalur via Patak Banteng dan jalur via Dieng. Lalu mana Mbah jalur yang lebih enak dan mudah untuk di daki untuk pemula ?? begitu biasanya hal yang dipertanyakan, iya gak Cu hehehe....
Jalur via Patak Banteng dan jalur via Dieng punya kekurangan dan kelebihan. Biasanya para pendaki lebih memfavoritkan pendakian lewat Patak Banteng dikarenakan jalurnya lebih pendek dan singkat biasanya sih untuk yang jalan santai dan pemula butuh waktu 2,5 jam sampai 3 jam aja (cukup singkat kan) TAPiii.....akses jalur pendakian nya cukup menguras tenaga ya Cu, jalurnya itu naik terus, ya sesekali ada bonus sedikit lah buat penyemangat aja, jalurnya rada terjal apa lagi kalo udah musim hujan.

kontak person basecamp Gunung Prau 0822 9276 0158

Biaya SIMAKSI Gunung Prau hanya Rp 10.000/orang.
Nah untuk jalur via Dieng menurut orang - orang jalurnya itu cukup jauh bisa sampai 6 jam perjalanan karena jalurnya itu memutar. Tapi kemarin Mbah lewat jalur Dieng memakan waktu hanya sekitar 3 - 3,5 jam padahal Mbah jalan nya santai ko dan bawa pendaki pemula juga, jadi menurut Mbah cukup singkat juga walau jalan nya memutar. Untuk jalurnya sendiri cukup landai yang rada curam dari pos 1 ke pos 2 tetapi tidak terlalu curam seperti via Patak Banteng, ada 3 pos pendakian kalo lewat jalur Dieng. Dari Bascamp ke pos 1 membutuhkan waktu sekitar 1/2 jam, dari pos 1 ke pos 2 sekitar 1 jam perjalanan, dari pos 2 ke pos 3 kurang lebihnya sekitar 1 jam, dan dari pos 3 ke puncaknya Prau (2565 Mdpl) hanya 1/2 (setengah) jam, dari puncak ke camping ground sekitar 15 menit - 30 menit. Camping ground sendiri tempatnya cukup luas buat mendirikan tenda jadi gak usah khawatir gak kebagian tempat ya paling gak dapet tempat buat view yang bagus. Saran Mbah di musim hujan jangan buka tenda di bawah pohon ya, berbahaya tau dan cari lah tempat biar buka tenda langsung menghadap pemandangan deretan gunung - gunung.

Pendakian lewat jalur Dieng selain jalurnya yang sedikit lebih bersahabat dan banyak yang landai, para pendaki mendapatkan banyak view yang sangat bagus untuk berfoto - foto, kalo bahasa zaman now mah pemandangan nya Instagramable banget deh. Kita bisa melihat pemandangan Dieng dari ketinggian, jalurnya yang ramah, dari puncak prau ke camping graound nya kita akan melewati pemandangan seperti bukit teletabis, view nya sih kya di gunung merbabu gitu.
Biasanya para pendaki itu naiknya Via patak Banteng dan turun nya Via Dieng buat  foto - foto.
Bagi para porter yang ingin dapet view bagus biasanya mereka buka tenda nya di bukit sebelah pusat camping ground nya. jadi tenda bisa langsung menghadap view pegunungan sindoro - sumbing, jadi coba cari lokasi yang bagus ya Cu hehehe....

Jadi, terserah Cucu deh mau lewat mana buat pendakian Prau nya. Mau lewat Dieng atau Patak Banteng atau bagi yang ingin ngerasain semua nya Cucu berangkatnya bisa lewat Patak Banteng dulu biar bisa ngerasain perjuangan nya dan pulang nya lewat Dieng biar bisa foto - foto yang kece.

Oiya view nya bisa bagus kalo cuaca lagi cerah ya Cu, klo cuaca nya lagi berkabut atau mendung ya bisa dipastikan viewnya ga memuaskan, tapi yang penting sih Cucu bisa merasakan kebahagian di alam bebas. Namanya juga cuaca terkadang tidak sesuai prediksi, pagi cerah ehh siang nya berkabut dan hujan apalagi dimusim penghujan, ya saran Mbah sih kalo bisa pendakian yang bagus itu di bulan April - September atau pas di musim kemarau. tapi yang lebih pas lagi ya di bulan April. Apapun itu kita harus bisa menghargai Alam ya Cu dengan tidak merusak alam.



ESTIMASI BIAYA


Di atas udah Mbah tulisin tentang pendakian nya ya, jadi buat referensi aja kalo ada yang mau ngedaki kesana, kalo ada yang mau ditanyain juga bisa tulis di kolem komentar, ntar Mbah jawab secepat kirim SMS deh. Selanjutnya Mbah mau kasih referensi tentang biaya disana kira - kira butuh berapa aja, ada biaya paket hemat ala Bacpacker dan biaya paket Bos Super.

Biasanya yang mau pendakian di Gunung Prau pasti berwisata dulu ke Dieng, karena bis dari arah Jabodetabek itu dateng nya subuh sekitar jam 5 - jam 6 (kalo gak kena macet ya). Dikarenakan pendakian nya tidak butuh lama dan masih ada waktu di pagi hari sampai siang maka Cucu bisa main - main dulu ke Dieng. Cucu bisa sewa motor atau sewa mobil disana. Kalo cuma 2 atau 4 orang sih sewa motor aja, tapi kalo rombongan mah sewa mobil elf donk biar muat banyak.

Bis yang dari Jabodetabek dan sekitarnya bisa pake Sinar Jaya, Pahala Kencana, DMI, Dieng Indah, Rosalia Indah, Damri dan, Rejeki Baru dengan harga yang bervariasi tergantung fasilitasnya. 

1. Po. Sinar Jaya & DMI

Jakarta-Purwokerto-Banjarnegara-Wonosobo
Ekonomi           : Rp 75.000
Bisnis Non AC : Rp 85.000
Bisnis AC         : Rp 90.000

Eksekutif          : Rp 100.000

untuk keberangkatan di seteiap pool biasanya sekitar pukul 16.00 - 16.30

2. Po.Rosalia Indah

Jakarta( Agen Rosalia Indah Rawamangun) -Purwokerto-Banjarnegara-Wonosobo.
Eksekutif  2-2            : Rp 135.000
Service Makan           : Dapat Service Makan 1 Kali + Air Mineral
Jam Pemberangkatan : Dari Pool Rawamangun Sekitar Jam 14:00 Sudah Berangkat

3. Po. Pahala Kencana

 Jakarta( Terminal Rawamangun) -Purwokerto-Banjarnegara-Wonosobo.
 Bisnis AC 3-2              : Rp  90.000
 Vip                               : Rp 110.000
 Eksekutif  2-2              : Rp 170.000
Service Makan              : Dapat Service Makan 1 Kali

Jam Pemberangkatan    : Dari Terminal Rawamangun Sekitar Jam 17:00 - 18:00.


4.  Po. Damri

 Jakarta ( Pool Damri Jl Angkaya Kemayoran & Terminal Rawamangun) -Purwokerto-Banjarnegara-Wonosobo.
 Ekonomi             : Rp  80.000
 Bisnis AC 3-2     : Rp  90.000
 Bisnis Rs 2-2       : Rp 100.000
 Royal Class         : Rp -----

Jam Pemberangkatan : Dari Pool Damri Kemayoran  Sekitar Jam 16:00 - 19:00.

                                   : Dari Terminal Rawamangun Sekitar Jam 17:00 - 17:30.


Untuk keberangkatan dari Wonosobo ke Jakarta bis paling akhir pukul 17.30 jadi usahakan jam 4 sore udah ada di terminal wonosobo, antisipasi bis nya full di setiap weekend.

Para pendaki yang turun dari Terminal Wonosobo naik bis 3/4 jurusan Dieng, untuk harga Bis dari terminal Wonosobo - Dieng Rp 20.000 dan yang mau turun di Patak Banteng Rp. 15.000. Dan bagi yang naik dari pertigaan Dieng naik bis jurusan Dieng biayanya Rp. 15.000 sampai Dieng dan Rp 10.000 sampai Patak Banteng. Biasanya sih supirnya suka nembak harga jauh lebih mahal dari harga normal, kemarin aja Mbah diminta Rp 20.000 dari pertigaan Dieng sampai Patak Banteng yang seharusnya cuma Rp 10.000. Jadi hati - hati ya, namanya juga tempat wisata jadi kita harus banyak tanya, bilang aja udah sering main ke Dieng.

Oiya untuk penginapan atau tempat istirahat, sewa motor, Guide, Porter atau sewa perlengkapan pendakian Mbah punya referensi nih buat para Cucu yang mau pendakian Gunung Prau sekaligus berwisata ke Dieng. Mbah jamin deh gak bakalan mahal dan ala Bacpacker murah meriah.
Jadi begini skenarionya bagi para pendaki yang ingin sekaligus berwisata ke Dieng. Untuk Pendakian bisa dilakukan sekitar di siang hari atau sore buat nikmatin sunset di puncak, bisa mulai pendakian sekitar pukul 13.00 atau pukul 14.00, kalo yang pengen sore silahkan. Paginya Cucu bisa wisata di Dieng dan menaruh perlengkapan pendakian di tempat istirahat ala Backpacker (bukan homestay ya). Jadi Cucu bisa puas berwisata ke Dieng tanpa beban perlengkapan yang memberatkan, sekaligus bisa bersih -  bersih dulu sambil selonjoran di tempat peristirahatan. Yang turun di Patak Banteng Cucu bisa hub Mas Mul bisa telp atau WA (082319891527), Cucu bisa istirahat dulu disana sambil rebahan dan bersih - bersih, kamarnya ada beberapa luamayan bisa menampung sekitar 20 lebih orang lah, untuk harga sih bisa seikhlasnya sesuai kantong Cucu aja ya asal sewajarnya aja deh. Letak rumah singgahnya itu di depan kantor Desa. Untuk info - info lainnya sekitar pendakian, sewa alat, sewa kendaraan dan wisata Dieng bisa hubungi Mas Mul ya. Nih mbah kasih penampakan tempatnya Mas Mul, warna nya Orange nama nya Rumah Singgah Backpacker. Jadi yang nanti pusing cari rumah singgah ala Backpacker bisa hubungi Mas Mul deh, baik ko Orangnya.



Selanjutnya bagi pendaki yang turun di Dieng dan lewat jalur Dieng bisa hub Mas Sholeh ( WA or Telp 0823 2204 5882), mau cari Sewa motor, perlengkapan pendakian, info wisata Dieng, atau Guide hubungi aja Doi, asik ko orang nya, soalnya Mbah bareng Mas Sholeh pas pendakian ke Prau nya. butuh rumah singgah pun rumahnya bisa dijadikan rumah singgah ko. Letak rumahnya di Dieng deket Bank BRI.

Untuk sewa motor sekitar Rp 75.000 - Rp 100.00, dan untuk masuk ke setiap tempat wisata harganya bervariasi. Masuk Ke Candi Arjuna Rp. 15.000, kawasan wisata Dieng Rp. 10.000, Tiket masuk Batu Ratapan Angin Rp 10.000, Tiket masuk Telaga Warna Rp. 7.500, dan masih ada lagi deh. Pokoknya wisata di Dieng bayar semua, dan agak memberatkan sih sebenernya bagi para Traveller untuk yang berkantong pas - passan gitu.

Oiya kalo ke Dieng jangan lupa makan Mie Ongklok khas Dieng dan Carica buat oleh - oleh, dan buat yang mau keperkasaan bisa cobain deh Purwaceng di jamin Stamina pria makin hebat dan kuat.

Yang mau ditanyakan bisa komen di kolom komentar ya, sebisa mungkin Mbah akan cepat menjawab pertanyaan Cucu selama Mbah tau.



Minggu, 10 April 2016

Pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu

Gunung Lawu adalah gunung yang terletak di perbatasan provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, tepatnya di daerah Tawangmangu dan Cemorosewu. Gunung Lawu adalah gunung api yang mati atau istirahat. Tercatat gunung ini pernah meletus pada tahun 1885. Gunung Lawu banyak diminati oleh para pendaki karena pemandangan yang eksotis dan juga banyak memiliki spot-spot bagus seperti sumber air, kawah, sabana, bukit, kabut, dan satu yang paling menarik yakni adanya rumah warga alias pemukiman warga di puncaknya. Dan pemukiman tersebut diklaim sebagai pemukiman tertinggi di Jawa.

Selain karena keindahannya, Gunung lawu banyak di singgahi oleh para peziarah yang ingin berjiarah ke petilasan Prabu Bhrawijaya, dan jangan heran jika kalian ingin mendaki kesana banyak dupa ataupun tempat untuk berdoa. 

Gunung Lawu memiliki tiga puncak yakni puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah. Puncak Hargo Dumilah yang tertinggi yakni pada ketinggian 3.265 mdpl. Diketiga puncak ini menyimpan misteri dan menjadi tempat yang dimitoskan sebagai tempat sakral di Tanah Jawa. Harga Dalem diyakini sebagai tempat pamoksan Prabu Bhrawijaya Pamungkas, Harga Dumiling diyakini sebagai tempat pamoksan Ki Sabdopalon, dan Harga Dumilah merupakan tempat yang penuh misteri yang sering dipergunakan sebagai ajang menjadi kemampuan olah batin dan meditasi.
Konon gunung Lawu merupakan pusat kegiatan spiritual di Tanah Jawa dan berhubungan erat dengan tradisi dan budaya Praja Mangkunegaran.
Setiap orang yang hendak pergi ke puncaknya harus memahami berbagai larangan tidak tertulis untuk tidak melakukan sesuatu, baik bersifat perbuatan maupun perkataan. Bila pantangan itu dilanggar si pelaku diyakini bakal bernasib naas.
Tempat-tempat lain yang diyakini misterius oleh penduduk setempat yakni: Sendang Inten, Sendang Drajat, Sendang Panguripan, Sumur Jalatunda, Kawah Candradimuka, Repat Kepanasan/Cakrasurya, dan Pringgodani.
sehingga gunung lawu di identikan dengan gunung yang penuh misteri dan angker. jadi pesan Mbah jaga sikap dan perkataan, jika ingin mendaki kesana ya dan saling mengingatkan bagi teman seperjalanan


Transportasi

Dari Jakarta dan sekitarnya :
Via Kereta Api : 
Stasiun Pasar Senin - Stasiun SoloJebres (Matarmaja atau Brantas)
Stasiun SoloJebres - Terminal Palur (Bus ATMO)
Terminal Palur - Terminal Tawangmangu (pakai bus apa saja ke arah Tawangmangu)
Terminal Tawangmangu - Basecamp (naik omprengan, basecamp cemoro kandang dan cemoro sewu tidak berjauhan)

Via Bus:
cari bus yang ke arah solo dan turun di Terminal Tirtonadi .
dari Terminal cari bus ke arah Tawangmangu
Terminal Tawangmangu - Basecamp (naik omprengan, basecamp cemoro kandang dan cemoro sewu tidak berjauhan)

Note :
Mbah tidak mencantumkan tarif transportasi dikarenakan setiap tahun  tarif transportasi naik turun tergantung harga BBM jadi jangan sungkan -  sungakn tanya kepada masyarakat sekitar. Jika kalian turun di stasiun SOLOJEBRES dengan rombongan minimal 5 orang dan ingin sewa mobil omprengan langsung menuju basecamp Mbah kasih nomernya nih 0857-2991-3719 (Pak Suhar) pak Suhar menawar seharga Rp 40.000 tapi Mbah tawar menjadi Rp 35.000 dengan jumlah 7 orang. jadi semakin banyak rombongan semakin murah. kapasitas mobilnya bisa sampe 10 - 12 orang. untuk pulangnya pun jika tidak mau repot bisa pakai jasa pak Suhar ini bahkan bisa keliling kota Solo ya pastinya nambah lagi uang sewa nya hehe,,,,
Oiya Mbah kasih tau di daerah tersebut hanya ada sinyal IM3 dan TELKOMSEL (Mbah bukannya promosi yah hehe), selain itu dipastikan sinyalnya ga ada.
Pendakian

sebelum memulai pendakian sebaiknya kita mesti mengetahui informasi medan untuk pendakian sehingga kita bisa mengatur strategi perjalanan agar kita bisa nyaman, aman dan tetap solid dengan kelompok :

nihhh Mbah kasih peta jalur pendakian gunung lawu nya

Peta Jalur Gunung Lawu

BaseCamp via Jalur Cemoro Sewu
 Basecamp Cemoro Sewu
Basecamp di Cemoro Sewu memang agak kecil tetapi mempunyai halamannya yang luas bisa menampung banyak kendaraan, yang Mbah foto itu belum termasuk di depan nya yang bisa memuat beberapa mobil. Di sekitaran basecamp juga banyak pemukiman warga dan banyak pula fasilitas umum seperti masjid, WC, warung makan dan lainnya. Tiket mendaki Rp 10.000/orang (update 2016). Untuk parkir kendaraan motor Rp 3.000, mobil RP 10.000. Persiapan terakhir sebelum berangkat adalah cek perlengkapan mendaki dan cek juga kondisi kesehatan. Mbah ingatkan kembali sebelum memulai pendakian sebaiknnya lakuakn doa dengan kelompoknya untuk diberikan kesalamatan selama pendakian, selalu jaga kekompakan tim.
nihh Mbah kasih lagi foto - foto di sekitar basecamp, pemandangan nya cukup bagus untuk berfoto - foto.







Basecamp - Pos 1 Wes-Wesan 2163 mdpl (1 - 1,5 jam)
Perjalanan menu pos 1 tidak lah begitu menanjak, perjalanan masih enak dan masih santai dengan jalan yang sudah rapi karena sudah di tata dengan batu - batu. di perjalanan ini kita melewati pohon - pohon cemara yang rindang kadang ditemenin sama suara - suara burung yang merdu. di perjalanan menuju pos 1 ini kita akan menjumpai beberapa pos salah satunya milik perhutani dan pos Sendang Panguripan disinilah terdapat mata air. setalah melewati pos Sendang Panguripan  sekitar 30 menit lagi akan sampai Pos 1. Di Pos 1 ini terdapat warung jadi bisa istirahat sambil ngemil - ngemil makan gorengan atau teh anget, tapi terkadang warung tersebut tutup.

Sendang Panguripan via infopendaki.com

pos wes-wesan

Pos 1 - Pos 2 Watu Gedeg (2 - 2,5 jam)
Dari pos 1 ke pos 2 ini trek yang akan kita lalui akan mulai terjal dengan trek tangga berbatu yang sudah di tata rapih dan merupakan trek terpanjang dari semua trek yang ada jadi siapkan mental dan fisik dari pos 1 yahh ^_^. Namun jika ingin sedikit cepat bisa memotong jalur tapi jalan nya agak curam sekali, sudah ada jalurnya ko tinggal ngikutin aja. Pada jalur ini kita akan bertemu batu besar yang bernama “Watu Jago”...Tapi awas ya jangan suka di coret - coret batu nya, Mbah sangat prihatin liat banyak coret - coretan di batu tersebut.
di perjalanan menuju pos 2 ini kita bisa melihat hasil sisa kebakaran tahun 2015 kemarin, seprti hutan mati dengan batu - batu besar. Tapi di situlah keindahan nya, benar - benar pemandangan yang langka dari gunung - gunung lainnya.


Pos 2 - Pos 3 Watu Gede (1 jam - 1,5 jam)
Dari pos 2 ke Pos 3 perjalanan masih sama seperti trek sebelumnya, berbatuan dan masih menanjak, jika sampai sini sudah sore maka biasanya kabut mulai menyelimuti trek ini, hati - hati karena jalan sudah rada terjal dan menanjak.

Pos 3 - Pos 4 (1,5 jam - 2 jam) 
Trek pada jalur ini sudah sangat curam dan menanjak sekali, jalan nya zigzag menanjak tetapi jangan khawatir sudah ada pegangan tangan naamun sudah banyak yang rusak. di trek ini pula pohon - pohon sudah banyak dan rapat. Di pertengahan pada jalur ini Mbah saranin nih jangan lupa foto -  foto nya buat yang suka narsis, karena kalo cuaca lagi bagus pemandangan nya sangat bagus ko. Selain itu di Pos 4 juga rekomended buat bernasis ria, kita dapat langsung melihat kota dan telaga dari sudut ini. di Pos 4 ini bisa mendirikan tenda tapi hanya muat 1 - 2 tenda saja, tapi Mbah saranin sih mending di Pos 5 aja sekalian karena jaraknya yang tidak jauh sekitar 30 menit, kita juga bisa menginap di warung.


 


Pos 4 - Pos 5  Jolotundo (30 menit)
Setelah berfoto - foto narsis dan melihat pemandangan di sekitar pos 4, lala perjalanan selanjutnya lebih mudah, hanya 30 menit perjalanan ke pos 5. Di pos 5 kita  bisa mendirikan tenda atau pun numpang menginap di warung, kalo ga mau ribet buka tenda Mbah saranin sih mending numpang menginap di warung aja, kita bisa pesan makanan dan teh hangat. Pos 5 terdapat 3 warung makan yang bisa menampung kurang lebih 20 orang per warung. jika pun mau membuka tenda bisa menampung sekitaran 10 tenda atau lebih.  Di warung tersebut ada nasi pecel,  mie rebus dan gorengan harganya pun relatif murah ko, jadi ga bawa bekal pun sudah aman lah.
jika belum terlalu gelap kita bisa melanjutkan perjalanan ke warung Mbok Yem, warung legendaris di Gunung Lawu. Warung Mbok yem persis di bawah puncak lawu. dari pos 5 ke warung Mbok Yem kurang lebih sekitar 30 menit. Sebelum sampai ke warung Mbok Yem kita akan melewati sendang drajat yaitu sebuah  mata air seperti sumur.

Warung di Pos 5
Pos 5 - Sendang Drajat (15 menit)
Jika tidak terlalu malam setelah Pos 5 kita bisa melanjutkan perjalanan ke Sendang Drajat yaitu sebuah sumber mata air seperti sumur, di Sendang Drajat ini pula terdapat sebuah pemujaan yang dulu dipakai untuk ritual Raja dan sampai saat ini masih dipakai untuk sebuah ritual - ritual. Di Sendang Drajat terdapat warung juga kita pun bisa menginap di warung tersebut atau jika masih ingin melanjutkan perjalanan untuk lebih dekat ke arah puncak kita bisa menginap di Warung Mbok Yem yang jaraknya 15 menit perjalanan dari Sendang drajat.

Tempat ritual

Sumur sendang Drajat
Larangan



Sendang Drajat - Puncak Hargo Dumilah (30 - 45 menit)
Banyak pilihan untuk menginap dan membuka tenda, selain menginap di Pos 5, Sendang Drajat atau Mbok Yem. itu tergantung dari kondisi di lapangan dan cuaca, apalagi kalo hari libur panjang dipastikan banyak pendaki yang menginap di warung, kita harus pintar - pintar atur strategi, lebih dekat ke puncak lebih bagus dikarenakan akan menghemat waktu dan tenaga untuk keesokan harinya. Setalah melanjutkan perjalanan dari Sendang Drajat kita akan berjalan sekitar 15 menit menuju Warung Legendaris Mbok Yem warung tertinggi di pulau jawa, disini pemberhentian terakhir untuk menuju Puncak jika membawa barang banyak kita bisa  menaruh atau mentipkan barang - barang bawaan di warung ini, Mbok Yem nya baik ko. Dari warung  Mbok Yem  kita dilanjutkan perjalanan menuju puncak, dan langsung menanjak perjalanan nya, sekitar 30 menit waktu yang ditempuh. lalu setelah itu Taraaaaa........., harga yang didapat sebanding dengan usaha yang ditempuh dalam perjalanan. Pemandangan dari atas sini sangat bagus dan indah pokoknya terbayar semua capek dan pegel nya tapi kalo lagi kabut sihh percuma yah yang ada cuma putih semua hahahaha,,,,
Untuk menuju Hargo Dalem sangat deket ko dari warung Mbok Yem sekitar 100 meter dari warung, jadi kita bisa kesana setelah dari puncak.





Cerita masih berlanjut, nanti Mbah update lagi
jika mau tanya2 bisa koment dulu, nanti Mbah jawab yang Mbah tau

Rabu, 14 Januari 2015

Pulau Payung Besar

test test test,,,,,,
udah lama ini Mbah ga posting hasil berburu keindahan alam Indonesia
sebenernya Mbah pengen nulis dan kasih referensi hasil jejek dan catatan expedisi
Oke mulai tahun 2015 ini Mbah akan mulai rajin nulis nihh guys
Di awal tahun ini, Mbah memulainya dengan camping ceria di Pulau Payung Besar, gugusan kepulauan seribu

Seperti biasa untuk akses ke Pulau Payung Besar ada dua alternatif pelabuhan, yang satu dari Jakarta dan satu lagi dari Tangerang. Yang dari Jakarta bisa lewat Muara Angke pakai Fery dengan ongkosnya sekitar Rp 40.000/orang (pas BBM naik kisaran 8.500). kalo dari Tangerang pelabuhan Muara Saban (pelabuhan kecil) dengan ongkos tarif Rp. 30.000 (bisa ditawar kalo berangkatnya sampe Rp. 50.000 untuk 2 orang). ohhh iya lupa sebelum ke Pulau Payung Besar kita transit dulu ke Pulau Tidung dan dilanjutkan dengan naik ojek perahu dengan harga kisaran Rp 350.000 - Rp 450.000 tergantung negoisasai antara pemilik kapal.
kemarin Mbah kena harga Rp 450.000 karena bukan langsung sama pemilik kapal malah sama calo, karena Mbah kesana nya dadakan jadi ga prepare buat cari info pemilik kapal langsung.
lama perjalanan dari Muara angke ke Tidung sekitar 3 jam, tetapi kalo dari Muara saban - Tangerang lebih singkat yaitu hanya 2 jam.

dikarenakan kesana pas tanggal 31 dan ceritanya mau tahun baruan di pulau cuacanya sangat tidak mendukung, dari siang sampai sore hujan terus, ombaknya pun besar sekali, jadi membutuhkan waktu tempuh dari Pulau Tidung ke Pulau Payung Besar sekitar 30 - 45 menit normalnya sih antara 20 - 30 menit.
jadi maaf nihh Mbah ga bisa kasih tau gambar - gambar yang bagus karena cuacanya kurang mendukung untuk pengambilan gambar, hanya sedikit.

bagi yang tidak membawa bekal persediaan yang cukup di pulau tersebut jangan takut untuk kelaparan, karena ada warung yang menyediakan makanan, yang jualan galon pun ada ko, ada kamar mandi umum juga ko disana, jadi bagi yang ingin buka tenda dan ingin mandi bisa berbilas di situ.

menurut data di pulau tersebut penghuninya hanya 40 Kepala Keluarga, dan warganya pun sangat ramah - ramah ko jadi jangan takut pakoknya. sebenarnya di pulau ini sebagian nya punya pribadi jadi jangan sembarangan asal buka tenda.
sesampainya disana coba cari spot yang bagus buat buka tenda, kalo mau yang bagus sihh sebelah utara pulau, tapi sayangnya itu punya pribadi, disana ada 2 villa yang di sewakan dan ada pantai yang bagus seperti kolam renang, namun jika buka tenda disini mesti hati - hati karena punya pribadi jadi mesti izin dulu ke penjaganya, soalnya Mbah kena tegur gara - gara buka tenda ga izin dulu, tapi baik ko penjaganya dan buka tenda pun ga usah bayar heheheheh,,,,,
pantai pribadi tersebut di mulai dari patung sampai ujung pulau, yupz disana ada patung seperti arsitektur bali.
ada lagi spot untuk buka tenda di selatan pulau tapi agak tersembunyi, disini bisa lah buat buka tenda untuk jumlah peserta yang banyak tapi kalo cuma satu tenda di bagian utara aja deket villa pribadi tapi mesti izin dulu ya.

untuk yang pulang dari Tangerang kapal ke Muara Saban berangkat dari tidung jam 8.00 jadi jam 6 harus udah siap - siap rapiin tenda dan di jemput pagi - pagi sama ojek kapalnya.
kalo yang ke Jakarta atau Muara Angke mah ga usah khawatir soalnya kapalnya berangkat sekitar jam 11.00

kalo yang pengen bakar - bakar ikan atau cumi bisa di beli di Muara Saban dengan harga murah, dan bisa menitipkan motor atau mobil disana dengan tari Rp 10.000/motor kalo mobil ga tau deh hehehe. . ..

oke gitu aja info dari Mbah , , ,
kalo perlu info lebih lanjut kasih komentar aja di bawah, Mbah akan jawab secepatnya ko dan kasih info setau Mbah aja. . . 
di bawah ini ada sedikit poto - poto disana:









Senin, 17 Maret 2014

Pendakian Gunung Pulosari - Banten

Gunung Pulosari adalah gunung berapi di Kabupaten Pandeglang, Banten, Indonesia. Walaupun tidak ada data letusan yang pernah terjadi, tapi terdapat aktivitas fumarol yang terjadi di dinding kaldera dengan kedalaman 300 meter. (wikipedia).

Bagi masyarakat Banten, gunung Pulosari merupakan gunung penuh dengan mistis dan sangat kramat, disini banyak ditemui situs - situs kuno dalam bentuk batuan.

gunung ini memang tidak terlalu tinggi untuk pendakian tinggi gunung ini hanya 1346 Mdpl, sangat pendek memang diantara gunung - gunung lainnya  namun jangan salah trek dan jalurnya sangat menantang bagi para pendaki, menurut Mbah treknya itu seperti jalur gunung Cikuray dan gunung gede via putri. tanjakannya pun tinggi - tinggi.

untuk menuju ke gunung Pulosari ada beberapa opsi mau berkendaraan pribadi dengan motor/mobil atau naik angkutan umum jalurnya pun cukup mudah untuk dilalui, bagi yang ingin berkendara pribadi patokannya Pandeglang ke arah pertigaan Mengger, setelah sampai Mengger lurus ke arah Mandalawangi lurus terus sampai ke Pari, tidak jauh dari pasar Pari sekitar 2 - 3 km nanti ada plang tempat wisata pulosari.
Jika berkendara pribadi sekitar 3 jam - 4 jam dari arah Jakarta atau Tangerang, kalo dari serang sekitar 2 jam juga sampe ko.

Nah kalo ga mau cape kita bisa berkendara umum ko, naek mobil bis ke arah Labuan turun di pertigaan Mengger, lalu dilanjutkan naik angkot ke arah Pari, untuk harga angkutan umum Mbah kurang tau karena Mbah kesini naik motor biar menghemat dikit hehehe,,,,,,
dari jalan menuju Pos pemberangkatan lumayan jauh kalo jalan kaki, sekitar 2 Km lah,,,ya itung - itung pemanasan.

Sebelum memulai pendakian kita bisa istirahat dulu di warung - warung, kemarin sihh Mbah istirahat dulu di warung emak, disini kita bisa cek persiapan pendakian.
untuk masuk gunung ini kita dikenakan biaya retribusi sebesar Rp 5000

Ok jika persiapan dan isirahat sudah selesai dan tidak ada yang kurang, mari kita langsung memulai pendakian.

Dari warung menuju kawah atau pos 3 kurang lebih sekitar 2 jam sampai 3 jam perjalana, ya itu semua sihh tergantung dari pendaki, kalo yang udah sering bisa 1,5 jam tapi kalo buat pemula sihh bisa 3 jam hehe...
awal perjalanan pun cukup lancar dan jalan masih ditata rapih dengan batu kali, kita akan melewati kebun milik warga. perjalanan ini belum penuh dengan rintangan - rintangan yang berarti.
di tengah perjalanan sekitar 1 jam perjalanan nanti kita akan melewati warung kembali dan disuguhi oleh air terjun putri atau curug putri.
Disini kita dapat mengambil air untuk perbekalan nanti di kawah untuk minum atau pun memasak, sebenernya sihh di kawah ada air namun sudah tercampur sama belerang jadi rasanya agak masam, namun ada juga yang menggunakan air di belerang ini untuk keperluan masak. bagi yang ingin badan tambah seger bisa mandi juga nihh di curug ini tapi saran Mbah sihh mandi nya nanti saja sewaktu turun nya, biar pegel - pegel nya ilang.

Nahhh jika udah selesai ambil air dan istirahat sejenak langsung deh kita melakukan perjalanan yang sesuangguh nya yang penuh dengan rintangan dan kondisi tanah yang menanjak. meurut Mbah tanjakan di gunung ini sama seperti di Cikuray, ibarat kata jidat ketemu lutut yang bikin perjalanan kita semakin menyenangkan dan mendabarkan (lebay mode on :D).

Curug Putri
Curug Putri


Idealnya perjalanan dari Curug Putri ke ke kawah membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam perjalanan. dengan perjalanan yang susah payah dengan jalan yang menanjak terus, namun jangan khawatir banyak bonus ko tidak kaya di cikuray hehe. . .
setelah sampai di kawah kita bisa langsung buka tenda disini, karena yang cocok untuk buka tenda di kawah ini, kalo udah ke atas lagi sulit menemukan tanah yang datar. jangan khawatir untuk buka tenda disini karena bau belerang nya tidak terlalu berbahaya ko. Namun saran Mbah sebaiknya buka tenda nya rada jauh dari sumber belerang dikarenakan tanah nya kalo malam mendekati pagi sangat panas, sebaiknya buka tenda yang terdapat rumput nya, soalnya Mbah waktu itu buka tenda di deket sumber kawah dikarenakan semua tempat sudah full ditempatin pendaki lain, dan itu dipastikan sangat panas sampai - sampai Mbah buka baju karena kegerahan dan kepanasan, baru kali ini Mbah mendaki gunung tidurnya sampai buka baju karena kegerahan.
perlu diketahui di kawah ini pun terdapat warung sederhana jadi bagi yang kehabisan bekal bisa beli juga di warung ini :D

Kawah

Pos 3 Kawah

Setelah semalaman istirahat, maka pagi - pagi kita harus udah bangun untuk mengejar sunrise atau Summit Attack ke puncak gunung Pulosari tapi kalo ga mau ya bisa rada siang menuju puncaknya. untuk menuju puncak dari kawah sekitar 1 jam - 1,5 jam perjalanan. untuk pemandangan di puncak ini kita bisa melihat laut dan gunung - gunung yang ada di sebelah nya, cukup indah ko pemandangannya. di puncak ini hanya dataran yang tidak cukup luas namun memanjang. puncak disini terdapat sebuah pemancar pemantau gempa.


Pulosari 1346 mdpl


Pemandangan diatas Puncak Gunung Pulosari
Pemandangan diatas Puncak Gunung Pulosari



Pemandangan diatas Puncak Gunung Pulosari
Pemandangan diatas Puncak Gunung Pulosari
Pemandangan diatas Puncak Gunung Pulosari
Pemandangan diatas Puncak Gunung Pulosari






SALAM LESTARI



Kamis, 21 November 2013

Pulau Semak Daun

Semak Daun

Pulau Semak Daun masih berada di gugusan kepulauan seribu tepatnya terletak di Kepulauan Seribu Utara, termasuk dalam wilayah Kelurahan Pulau Panggang, kecamatan Kepulauan Seribu Utara, kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.. Pulau ini sangat Mbah rekomendasikan bagi kalian yang ingin menghilangkan penat dari rutinitas. Pulau nya sihh kecil banget, mungkin hanya seukuran lapangan bola bahkan bisa lebih kecil, namun untuk keindahannya jangan di tanyakan lagi. Pasir putih yang menggoda untuk berlari - larian dan laut yang biru serasa ingin tenggelam di dalam nya, dan suasana yang masih asri dan indah nya pemandangan laut dari sini.
di sebut Semak Daun kemungkinan di pulau ini bnyak semak - semak dan pohon yang rindang.

Di pulau kecil ini tidak terdapat penginapan seperti kebanyakan pulau besar di kepulauan seribu lainnya seperti Pulau Pramuka, Tidung ataupun Pari. Di pulau ini memang di khususkan hanya bagi mereka yang ingin berkemah dengan tenda atau pun hanya sebentar untuk singgah dan bermain sebentar di pulau ini.
Di pulau ini hanya terdapat satu rumah yang dihuni oleh penjaga pulau itu, di rumah itu pun di buka warung kecil, jadi bagi anda yang mendadak kelaparan di saat singgah di pulau itu jangan khawatir, mampirlah di warung tersebut.

Bagi yang berkemah disana tidak usah khawatir untuk mencari air tawar, dikarenakan disana sudah ada air tawar tapi tunggu dulu tidak gratis ya kita harus membayar Rp. 5000 untuk satu drigen besar.
untuk mandi pun sudah di sediakan kamar mandi dan toilet jadi ga usah khawatir jika kita ingin membilas setelah berenang di laut. Jangan lupa beli ikan dan cumi - cumi buat bakar - bakar ikan sewaktu di malam hari, kerana suasana nya sangat enak untuk bakar ikan di tepi pantai.
Untuk yang berkemah di kenakan biaya cuma Rp. 10.000/orang yang di bayar ke penjaga pulau tersebut.

Tetapi bagi anda yang tidak hobi berkemah, anda bisa menginap di homestay di Pulau Pramuka, lalu sewa perahu kecil untuk menuju ke pulau ini untuk skalian snorkling.

Untuk Transport atau akses menuju Pulau ini cukup mudah ko, seperti biasa kita harus ke Muara Angke dulu dari Jakarta atau yang dari Tangerang bisa dari Muara Saban. Di Muara Angke ini cari tujuan kapal menuju Pulau Pramuka biaya nya sekitar Rp 35.000/orang dan memakan waktu perjalanan 3 - 4 jam. Tapi bagi yang pengen cepet sampai bisa memakai kapal cepat atau boat, tapi boat ini hanya ada di Ancol saja dengan biaya sekitar Rp. 200.000/orang. Tapi kalo dari Tangerang/Muara Saban sihh lebih murah bisa Rp 20.000 dengan waktu tempuh 1,5 - 2 jam saja.

Setelah sampai Pulau Pramuka selanjutnya kita naik ojek perahu ya anggep aja sewa perahu ke Pulau Semak Daun, kita bisa nego - nego harga ko ke yang punya kapal, ya setelah di nego - nego akhirnya Mbah dapet harga Rp 250.000, harga itu untuk antar jemput ko. Untuk perjalanan dari Pramuka ke Semak Daun hanya 30 menit saja. Bagi yang ingin snorkling tapi ga punya alat nya sewa nya di pulau ini, bilang aja ke pemilik kapal untuk di carikan alat snorkling, biaya nya sekitar Rp. 35.000/hari, dikarenakan kita memekai 2 hari sampai esok hari jadi kita harus bayar Rp. 70.000 untuk 2 hari.

Jika tidak ingin berkemah kita bisa mencari homestay di Pulau Pramuka ini, ya harga standart homestay di kepulauan seribu bekisar Rp. 250.000 - Rp 350.000 untuk yang non AC dan untuk yang ber AC antara Rp. 400.000 sampai Rp. 500.000.

Di Pulau Pramuka ini terdapat kolam mini yang terdapat berbagai macam ikan, penangkaran penyu juga ada. Tapi kalo untuk pantai yang bagus di sini sepertinya sangat kurang sekali, jadi Mbah rekomendasikan untuk ke Pulau Semak Daun untuk merasakan sensasi pulau yang eksotik ini.

Ok kalo gitu biar ga penasaran Mbah mau kasih photo - photo keadaaan di Pulau Semak Daun biar kalian pada iri....hehehe

Pantai Semak Daun

Pantai Semak Daun

Pemandangan Semak Daun

Pantai Semak Daun

Pantai Semak Daun

Pantai Semak Daun

Tenda

Api Unggun


Sunrise

Sunrise

Pulau Semak Daun

Pulau Semak Daun

Dermaga

Dermaga

Dermaga

Dermaga

Dermaga

Dermaga

Dermaga



Biaya - Biaya
PP kapal Muara Angke - P. Pramuka Rp. 70.000
P. Pramuka - P. Semak Daun Rp. 250.000
alat snorkling untuk 2 hari Rp. 70.000
retribusi kemah Rp. 10.000/orang
air tawar Rp. 5.000/drigen



Pesan Mbah selalu jaga lingkungan dan hormatin alam
buang sampah pada tempat nya
Trima Kasih sudah mampir di Blog Mbah

Label